Peduli Korban Bencana Alam, Kohati Cabang Singaraja dan PC KMHDI Buleleng Kolaborasi Galang Dana

 

Sumber Gambar: Dokumen HMI Cabang Singaraja

Penulis: Nur Azizah


AMBARARAJANEWS- Ratusan rumah rusak akibat bencana alam gempa bumi yang melanda Bali, tepatnya di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Sejauh ini jumlah rumah rusak berat 259 unit, rumah rusak ringan sejumlah 366 unit dan jumlah pura rusak 101 unit hingga Sabtu (16 Oktober 2021).

Adanya bencana alam ini mengundang simpati dan keprihatinan dari para mahasiswa daerah provinsi Bali. Mereka pun menggelar aksi galang dana sebagai bentuk kepedulian kepada para korban untuk membantu meringankan beban penderitaan para korban. 

Salah satunya Korps HMI-Wati (Kohati) Cabang Singaraja, menyelenggarakan aksi galang dana dengan Etik Maesawardani selaku Ketua Bidang (Kabid) Eksternal Kohati sebagai penanggungjawab pada kegiatan ini. Aksi galang dana ini berkolaborasi dengan PC KMHDI Buleleng, tak lupa dibantu oleh para HMI-Wan Cabang Singaraja untuk turun aksi.

Pada kegiatan aksi galang dana ini, Etik selaku Kabid Eksternal Kohati menyampaikan luka yang dialami saudara-saudari kita di Bali, tepatnya di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem adalah duka kita bersama. 

"Melihat saudara-saudari kita di Bali yang terluka secara lahir dan batin merupakan duka kita pula, naluri kemanusiaan harus digunakan pada situasi ini," Tuturnya.

"Jangan sampai hanya menjadi penonton dan mengucap "kasihan" saja, tetapi kita harus berikan bukti empiris untuk menjadi manusia yang memiliki hati nurani dan manusia yang memanusiakan manusia," Lanjut Etik.

Kegiatan galang dana ini dilakukan di empat titik yakni Perempatan Tugu Singa, Perempatan Panji, Perempatan Jl. Udayana dan Perempatan Jl. Ahmad Yani selama dua hari pada Jumat dan Sabtu (22-23 Oktober 2021).

Sumber Gambar: Dokumen HMI Cabang Singaraja
Keterangan Gambar: Hari Pertama Jumat (22 Oktober 2021)
Sumber Gambar: Dokumen HMI Cabang Singaraja
Keterangan Gambar: Hari Kedua Aksi Galang Dana Sabtu (23 Oktober 2021)

Pelaksanaan galang dana ini mengikuti protokol kesehatan dan izin dari Kapolres Buleleng. Konsep yang dibuat untuk Aksi kali ini juga berbeda dari aksi-aksi sebelumnya.

"Aksi galang dana untuk para korban gempa ini tidak terlepas dari protokol kesehatan dan izin dari Kapolres setempat. Konsep penggalangan dana kali ini dengan menjajakan snak lima ratusan untuk para pengendara bermotor di lampu merah dengan membayar seikhlasnya. Hal ini dilakukan agar tidak modal meminta saja untuk aksi kali ini," ucap Lidiawati selaku Ketum Kohati.

Luh Shinta selaku Ketum PC KMHDI Buleleng menyampaikan bahwa penggalian dana ini sebagai wujud implementasi rasa kemanusiaan kami di kalangan pemuda.

"Aksi penggalangan dana ini merupakan bentuk perwujudan rasa kemanusiaan kepada sesama dari kalangan mahasiswa atau umumnya para pemuda. Namun ke depannya, kami tidak hanya beraksi dalam menggalang dana dengan turun ke jalan, akan tetapi ikut menyumbangkan ide dalam memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan masyarakat, terutama tentang bencana. Agar ke depannya, dampak bencana alam dapat diminimalisir," Ungkapnya

"Misalnya, seperti kemarin ada bencana gempa di Karangasem, dan banyak rumah yang rusak serta roboh. Kita bisa memberikan ide atau gagasan tentang desain rumah anti gempa. Nah itu salah satu contohnya. Selain itu, cara-cara kita dalam menggalang dana bisa dibuat lebih kreatif, tidak hanya dengan membawa kotak dan meminta di jalan," Lanjutnya.

Dari hasil galang dana yang dilaksanakan selama dua hari itu, dana yang terkumpul sejumlah Rp3.832.900. Dana tersebut nantinya akan dikonversi menjadi bahan-bahan pokok atau sembako agar pembagian bantuan dapat merata nantinya.