Menyambut Pembelajaran Tatap Muka (PTM), HMI Cabang Singaraja Lakukan Audiensi dengan Disdikpora Buleleng

 

Sumber Gambar: Dokumen HMI
Penulis: Etik Maesawardani

AMBARARAJANEWS.COM_Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Singaraja tak pernah jemu gelar audiensi ke berbagai instansi. Seperti hari ini, HMI Cabang Singaraja mengunjungi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng. Dihadiri langsung oleh Ketua Umum HMI Cabang Singaraja, Agung Ardiansyah dan Ketua Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan dan Kepemudaan (PTKP) HMI Cabang Singaraja, Miftahul Anam. Kunjungan ini disambut oleh Plt. Kabid. Pemuda dan Olahraga, Dra. Ni Nengah Pujiani, MAP. dengan didampingi Kasi Pemuda, Trisnayanti, Selasa pagi (21/09/2021). 

Kegiatan audiensi kali ini, HMI Cabang Singaraja menyampaikan tentang dilematika pendidikan di masa pandemi sekaligus menanyakan tentang kesiapan Disdikpora dalam menyambut Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Sebagaimana pernyataan Presiden Joko Widodo pada kesempatan meninjau vaksinasi salah satu sekolah di Madiun, Jawa Timur bahwa semua pelajar diseluruh Indonesia yang telah divaksin bisa untuk melaksanakan belajar tatap muka.

"Jadi, untuk semua pelajar diseluruh tanah air jika sudah vaksinasi silahkan lakukan belajar tatap muka" Tuturnya ada Kamis (19/08/2021) lalu. Dikutip dari Liputan6.com.

Pernyataan yang selaras pun disampaikan Kemendikbud ristek, Nadiem Makarim mengamini pelaksanaan PTM namun dengan syarat sekolah yang melaksanakannya harus ada di wilayah yang memiliki Level PPKM 1, 2, dan 3. 

Menyoroti masalah ini, Ketua Umum HMI Cabang Singaraja menyampaikan mengenai keadaan Indonesia yang dilanda pandemi memberikan dampak yang serius di beberapa sektor, salah satunya adalah dunia pendidikan.

"Hampir dua tahun pandemi menerpa Indonesia, salah satu sektor yang terdampak adalah dunia pendidikan. Pembelajaran secara daring sangat kurang efektif, karena hanya sebatas transfer knowledge tidak dengan transfer value, mengingat pendidikan di Indonesia sangat menekankan pada pendidikan karakter untuk menuju Indonesia emas 2045 dan bonus demografi." Tutur Agung.

"Maka dengan kondisi demikian harus ada resolusi strategi, lanjutnya, seperti halnya statemen Presiden Joko Widodo dan Kemendikbud ristek Nadiem Makarim tentang pelaksanaan PTM terbatas menjadi angin segar untuk solusi pendidikan ditahap awal ini. Menanggapi hal ini, bagaimanakah kesiapan dari dinas pendidikan?". Tegas Agung. 

Plt. Kabid. Pemuda dan Olahraga, Dra. Ni Nengah Pujiani, MAP. menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah se-Kabupaten Buleleng sudah siap melaksanakan PTM terbatas beserta skenario pembelajaran dengan skema protokol kesehatan, hanya menunggu surat izin dari Satgas Covid-19. 

"Kami dari Disdikpora dan sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Buleleng sudah sangat siap melaksanakan PTM terbatas, skenario pembelajaran dan protokol kesehatan sudah disiapkan, hanya tinggal menunggu izin dari Satgas Covid-19" Ujar Ni Nengah Pujiani. 

Kabid PTKP HMI, Anam turut menanyakan terkait perihal yang menjadi momok Dinas Pendidikan ketika PTM terbatas ketika dilaksanakan nantinya.

"Dari dinas pendidikan sendiri, apakah ada hal-hal yang masih menjadi momok ketika PTM ini telah terlaksana nantinya?" Tanya Anam. 

Plt. Kabid Pemuda dan Olahraga menyampaikan bahwa siswa-siswi khususnya yang masih berada di bangku kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar yang belum bisa baca tulis sesuai standarisasi kurikulum, maka pihak guru harus akselerasi dengan usaha yang maksimal untuk menyelaraskan dengan kurikulum pembelajaran.

"Ya, hal yang masih kami pikirkan adalah ketika PTM telah terlaksana, hasil dari pembelajaran daring yang kemudian masih ada siswa-siswi, khususnya siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 1 dan 2 yang masih belum bisa baca tulis, sedangkan kurikulum mempunyai standarisasi, maka dari pihak guru harus melakukan akselerasi dengan usaha-usaha ekstra untuk menyesuaikan dengan kurikulum" Tandasnya.